Klaim Sehat dalam Prdouk Pangan ; Apa Benar ?

BjZhoPjCQAAMF4CSering kali kita temui berbagai makanan yang diklaim memiliki efek tertentu terhadap kesehatan seperti mengurangi resiko penyakit A, B, C, dan seterusnya tetapi apakah itu benar?

Makanan yang dapat memberikan efek kesehatan lain selain fungsi gizi dasar (Karbohidrat, lemak, protein, dll) dikenal sebagai pangan fungsional. Perlu diketahui pangan fungsional bukanlah obat sehingga tidak seharusnya memiliki dosis (aturan pemakaian) dan dapat dikonsumsi dalam jumlah berapa saja. Pangan fungsional juga berperan mengurangi resiko suatu penyakit bukan menyembuhkan penyakit tertentu.

Berdasarkan peraturan BPOM No. HK 03.1.23.11.11.09909 tahun 2011 klaim bisa dibedakan menjadi,

  • Klaim nutrisi

Klaim nutrisi bisa berupa tiga jenis yakni dekripsi kandungan nutrisi pada produk (Hi protein, low fat, low calorie, sugar free etc), komparasi nutrisi (“reduced”; “less than”; “fewer”; “increased”; “more than”.), dan Non-addition claim.

  • Klaim kesehatan

Klaim kesehatan yang diizinkan dapat berupa klaim fungsi fisiologis dari nutrisi dalam tubuh sebagai contoh, “asam folat membantu memelihara pertumbuhan dan
perkembangan janin. Susu XXX merupakan sumber asam folat “. klaim lain yang diizinkan ialah klaim fungsi lain yakni klaim fungsi spesifik dari konstituen (bagian dari produk) dalam total diet harian sebagai contoh, ” Serat pangan tidak larut dapat membantu memudahkan buang air besar (laksatif), jika disertai dengan minum air yang cukup”

Klaim kesehatan lain yang paling digandrungi ialah pengurangan resiko penyakit.  sebagai contoh “konsumsi kalsium yang yang cukup sejak dini dapat membantu memperlambat terjadinya osteoporosis di kemudian hari apabila disertai dengan latihan fisik yang teratur dan konsumsi gizi seimbang”.

Perlu diketahui bahwa untuk melakukan klaim pangan memerlukan berbagai persyaratan antara lain, Asupan per saji tidak mengandung lebih dari: 13 g lemak total; 4 g lemak jenuh; 60 mg kolesterol; dan 480 mg natrium (sodium). Pada klaim pangan nutrisi komparatif, perbandingan nilai gizi dilakukan terhadap produk yang berasal dari satu produsen / perusahaan bukan dengan produk sejenis dari produsen berbeda.

Berikut beberapa contoh persyaratan untuk klaim tertentu,

klaim

klaim1

Untuk klaim fungsi dari suatu nutrien beberapa contoh yang diperbolehkan sebagai berikut,

klaim2

Dari paparan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kita perlu lebih bijak dalam menerima informasi mengenai khasiat suatu bahan atau produk pangan baik dari iklan, broadcast media sosial, dan lainnya. Bila memang produk tersebut ditargetkan sebagai obat maka harus melewati uji klinis untuk mengetahui apakah benar ada aktivitas tertentu yang menghasilkan khasiat yang diinginkan.

Informasi lebih lanjut mengenai klaim pangan : https://members.wto.org/crnattachments/2012/tbt/IDN/12_1795_00_x.pdf

Informasi lebih lanjut mengenai uji klinis :  https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMHT0022681/